Sabtu, 15 Januari 2011

RIM Siap Ikut Aturan Soal Penyadapan di Indonesia

Selain soal sensor akses internet di BlackBerry, Research In Motion (RIM) juga dikejar tuntutan pemberian akses penyadapan di lalu lintas sistem pengguna BlackBerry Tanah Air oleh pemerintah.






Menurut Gregory Wade, Managing Director RIM Asia Tenggara, pada dasarnya, perusahaan yang diperkuatnya tersebut akan selalu tunduk pada hukum yang berlaku di negara dimana RIM beroperasi, termasuk di Indonesia.

Nah, terkait dengan permintaan pemerintah untuk dapat membaca data di lalu lintas sistem BlackBerry, Greg memberi sinyal jika hal itu bisa saja dilakukan. Asalkan, ada ketetapan hukum yang mengatur akan hal itu.

Misalnya, dijabarkan Greg, pihak berwajib tengah menjalankan penyelidikan atas suatu kasus dan membutuhkan informasi atau konten yang ada di dalam perangkat personal device.

"Dalam investigasi itu pasti kan ada proses hukum yang melegalkan aktivitas untuk mencari bukti tersebut, dan ada dokumen pendukungnya. Nah, jika secara legal kami akan bekerja sama dengan itu," tukasnya, di sela BlackBerry Developer Conference Asia 2011 di Bali International Convention Expo.

Pemerintah Indonesia sendiri sebelumnya mendesak RIM untuk membuka data yang wara-wiri di sistem BlackBerry untuk kepentingan penyelidikan.

Salah satu yang paling diincar pemerintah salah satunya adalah agar memudahkan untuk membongkar praktek korupsi, meskipun hal ini dapat dimanfaatkan pula untuk kasus lainnya.

Negara lain yang juga menginginkan akses untuk membaca data di sistem BlackBerry adalah India. Negara Bollywood tersebut dilaporkan sangat membutuhkan akses ini untuk lebih memantau aktivitas teroris.

0 komentar:

 
Cheap Web Hosting | Top Web Hosts | Great HTML Templates from easytemplates.com.